Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...... Puji Syukur kepada Allah, Tuhan Semesta Alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad Shalallahu 'Alaihi Wa salam yang telah membimbing dan mengantarkan kita pada ketinggian ilmu pengetahuan dan peradaban yang tinggi. Allah menjadikan hidup dan kehidupan ini, bukanlah main-main dan tidak pula sia-sia. Kehidupan ini, harus di kelola dan diisi dengan yang sebaik-baiknya agar manusia tidak tergolong orang-orang yang merugi dan celaka. Ibarat sawah ladang, dunia harus dikelola dan tempat bertanam yang hasilnya akan dipetik di akhirat nanti. Jika amal kebaikan yang ditanam maka akan memetik buah pahalanya, sebaiknya jika kejahatan yang di tanam dan dilakukan, maka dosa dan siksa yang akan diterima sebagai balasannya. Oleh sebab itu, marilah gunakan kehidupan ini dengan sebaik-baiknya untuk melakukan kebaikan dan amal saleh. Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasalam bersabda (artinya) : “Gunakan (carilah keberuntungan) pada yang lima sebelum datang yang lima, yaitu : masa hidupmu sebelum datang kematianmu; masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu; waktu luangmu sebelum datang masa sibukmu; masa mudamu sebelum datang masa tuamu; dan masa kayamu sebelum jatuh miskin." (HR. AL-HAKIM) Melalui hadits tersebut Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasalam berpesan kepada seluruh umatnya agar benar-benar memanfaatkan dan mendayafungsikan lima hal sebelum kedatangan yang lima, yaitu : Pertama : Kesempatan hidup yang di anugerahkan oleh Allah kepada kita ini, marilah digunakan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal saleh, diisi dengan aktifitas yang bernilai ibadah, baik ibadah mahdhah maupun ibadah yang berdimensi sosial kemasyarakatan. Jangan sampai kita baru menyesal ketika ajal datang menjemput kita, dengan meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar dikembalikan untuk hidup lagi, walau barang sebentar saja, hanya untuk sekedar beramal saleh dan menginfakkan seluruh harta yang dimilikinya. Padahal ketika ajal telah tiba, tak bisa di undur dan tidak pula dimajukan walau barang sebentar saja. Kemanapun kita berlari untuk sembunyi, sekalipun kita sedang dikelilingi oleh tim dokter ahli dengan peralatan teknologi yang paling mutakhir, bila saat kematian telah tiba, pastilah akan terjadi saat itu juga. Karenanya gunakan kesempatan hidup ini dengan sebaik-baiknya, untuk beribadah dan beramal saleh demi mencari keridhaan Allah. Kedua : Pesan Nabi yang kedua adalah agar menjaga kesehatan dan menggunakannya untuk taat dan mengabdi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Memperbanyak aktivitas kesalehan dan beribadah kepada-Nya, sebab bila terserang penyakit atau dalam keadaan sakit, maka tentu kesempatan untuk beribadah dan beramal saleh, akan terganggu atau bahkan tidak bisa dilakukan sama sekali, karena kondisi yang sangat lemah dan kritis. Kesehatan adalah anugerah Tuhan yang sangat besar, namun banyak manusia yang tidak menyadarinya, dia baru tersadar ketika telah ditimpa sakit. Ketiga : Masa luang, sebenarnya merupakan kesempatan emas untuk digunakan melakukan aktifitas kesalehan dan beribadah. Jangan sampai ada kesempatan yang terbuang percuma, karena Tuhan tidak menjadikan hidup ini sia-sia dan tidak pula main-main. Karena pentingnya waktu bagi kehidupan manusia, Allah dalam banyak ayat Al-Qur'an bersumpah dikaitkan dengan waktu, seperti : "Demi waktu Ashar"; "Demi waktu Malam"; "Demi waktu Dhuha"; "Demi Waktu Fajar", dan lain sebagainya. Apabila manusia tidak mau mengisi dan memanfaatkan waktu dengan beramal saleh dan berbagai amal kebaikan lainnya, tentu ia akan tergolong sebagai orang yang merugi. Keempat : Masa muda merupakan masa yang baik, karena pada masa ini kondisi fisik masih prima, penuh dengan daya kreasi dan ide-ide segar, utamanya masa ini hendaklah digunakan untuk mempersiapkan diri dengan berbekal ilmu pengetahuan dan keahlian, sehingga benar-benar telah memiliki kesiapan untuk menerima tongkat estafet perjuangan generasi tua yang telah uzur. Kelima : Kekayaan juga merupakan anugerah dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang harus digunakan dan nafkahkan sesuai dengan keinginan Tuhan yang memberi kekayaan itu. Jangan sampai kita menutup kran kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah buat orang-orang fakir miskin, anak-anak yatim dan obyek-obyek lain untuk memperjuangkan agama Allah 'Azza Wa Jalla.